Rabu, 26 Januari 2011

Jalan

oleh Tri Pramono pada 23 Juni 2010 jam 1:09

Ada yang bilang bahwa dijalan tol yang mulus justru rawan kecelakaan, karena sopir bisa memacu kendaraannya dengan kencang tanpa kawatir ada hambatan, tapi karena sopir ngantuk, mabuk, rem blong, ban pecah atau licin akan memicu terjadinya kecelakaan. 

Sebaliknya di jalan yang rusak jarang terjadi kecelakaan karena orang akan lebih ber hati2. Bagaimana mau ngebut, lawong tiap lima ratus sampai 1000 m lubang bertebaran disana sini...ada benernya juga pendapat ini, tapi siapa yang tidak jengkel setiap hari melewati jalan yang rusak untuk pergi kekantor, sekolah, ke pasar atau sekedar jss. kalau jalannya ancur...

Ada juga orang yang hampir mati dan yang mati karena kecelakaan dijalan akibat lobang ditengah jalan. Saat malam gelap disepanjang jalan (lampu jalan belum ada atau memang lagi giliran mati listrik), Kendaraan melaju dengan kencang, hujan turun...airnya menutupi lubang2 ditengah jalan. Kecelakaan tdk dapat dihindari oleh pengendara motor yang malang ini. Jalan yang dikira mulus ternyata berlubang cukup dalam, kendaraan oleng sipengendara terlempar jauh menghantam truk dari arah yang berlawanan....nyawanya tidak tertolong lagi....kata kang Sahib tetanggaku : Amanat poro manungso, tiap dino umur disudo, mati kuwi ra nom ra tuwo, juru pati lirak lirek sabendino, mulo kuwi podo elingo, yen siro iku bakale lungo. Tindakno printahe agomo, ojo lali karo sing limo, ojo mung ngerat dunyo, ben mbesok mlebu suargo, yen nang suargo jo lali HPne digowo ben iso SMS konco2 yo...hahahaha sory mlenceng dikit. Soal hidup dan mati memang sudah kehendak yang diatas. Yang mengalami kejadian seperti diatas ada juga yang masih diberi panjang umur...tapi ada cacat fisik atau paling tidak kendaraannya nggak mulus lagi toh....EGP.

Untuk jalan umum, orang sependapat jika kondisi jalan yang rusak akan sangat mengganggu kenyamanan berkendaraan. Lawong ada juga sebagian orang yang senang memacu kendaraannya dijalan yang berlumpur kok....bahkan menikmatinya senbagai suatu tantangan yang bergengsi. You know apa olah raga itu?...berpacu dalam kubangan...kita maklumi saja, tapi tidak bisa dibiarkan begitu saja jika jalan umum baik provinsi kabupaten maupun kecamatan dan desa kondisinya rusak parah. Setidaknya aku salah satu yang setuju untuk masalah ini menjadi perhatian yang serius bagi seluruh lapisan masyarakat. Masyarakat mana??? masyrakat antahberantah. Masih ada perhatian terhadap keadaan sarana transportasi darat negeri antah berantah yang tercinta ini? mendinganlah daripada cuek bebek.

Apakah Pemerintah cukup bertanggung jawab menangani kerusakan jalan diwilayahnya masing2? Aku yakin 100% pemerintah konsen akan kondisi jalannya. Segala daya upaya dikerahkan untuk menciptakan masyarakatnya dapat menikmati sarana transportasi darat yang memadai. Pemerintah juga bagian dari pemakai jalan...jadi pasti sangat konsen dengan kondisi jalan diwilayahnya. Tapi apa kenyataannya? apa masalahnya kok banyak jalan rusak kurang mendapat perhatian???? 

Faktor apakah gerangan? Biaya? cuaca yang tidak bersahabat sehinggga menghancurkan sarana yang rentan terhadap kerusakan? SDM?...kemana insinyur kita??? pemborong kita? konsultan pengawas perencana kita?? masih kurangkah ahli yang tau bagaimana membuat jalan yang baik dinegeri ini??/ (hoy)
Apa cukup tukang kebun yang memperbaiki jalan? lihat saja pohon pisang ditanam ditengah jalan.

Minggu kemarin ada ruas jalan yang ditambal sulam. sehari dua tiga hari lumayan lalu lintas lancar, tapi ketika hujan turun seharian kita bersama sama menyaksikan waktu kita berangkat kepasar atau kekantor besok paginya....jalan yang diperbaiki kembali hancur. Sedih? apa malah mencibir melihatnya...?

Biarlah ini tinggal pertanyaan saja. 
Tidak usah ditanyakan lagi kalau dari gang kecil sampai tol , di kota dipedalaman dipantai digunung seantero negeriku mulus kondisi jalannya. Siapa yang tidak membayangkan itu? atau tidak semua orang mempunyai bayangan yang sama seperti yang aku inginkan??

Dinegeriku, orang berlomba2 meninggikan pagar rumahnya yang seperti istana. Tapi kondisi jalan disekitarnya minta ampun jeleknya. Tapi mereka enjoy saja, karena memang salah satu hobinya adalah berpacu dalam kubangan dengan kendaraan mewahnya.... 

Selamat berjuang para kontraktor, insinyur sipil, tukang kuli dan mandor....bantulah kami tukang sayur yang tiap pagi buta mengayuh sepeda kepasar lewat jalan becek dan berlubang. Jangan tanyakan lagi bagaimana para pelancong mau datang kenegeriku ini, bagaimana para pelancong mau bersepeda ontel keluar masuk kampung. Belum lagi sampahnya....huftttt .....katanya mau jadi tuan rumah perhelatan akbar,,,tapi lokasinya masih amburadul.....atau memang dinegeriku ini banyak pesulap???









 ·  · Bagikan · Hapus
  • Yeni Rianto dan DeDdy ShinObyta menyukai ini.
    • Arie Fitria 
      ‎..aku suka banget neh: ben mbesok mlebu suargo, yen nang suargo jo lali HPne digowo ben iso SMS konco2 yo...

      haha... tapi kata UU No. 22 th 2009 ttg Lalu lintas memberi kesempatan kpd pengguna jalan untuk mengugat pemerintah jika terjadi ke...Lihat Selengkapnya
      23 Juni 2010 jam 9:45 · 
    • Tri Pramono Walah mba aku nggak serius soal sorganya mang Sahib kok...ngga kebayang.
      Iya...udah ada yang pernah komplain belum ya? Paling ke jasaraharja. Tks.
      23 Juni 2010 jam 13:02 melalui Facebook Seluler · 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar